POSTING LAGI

19 Juni 2011

Selamat pagi semuanya.. :)
akhirnya, aku akhir i puasa posting ku :)
hari ini setelah makan pagi nasi pecel, niat postingku semakin menjadi :)
sebenarnya sih dari kemarin udah pengen banget posting, tapi kebetulan kecapekan karena habis nganter EIT :)
Kemarin, EIT hampir seharian maen sama aku :)
mulai dari siang sampe malem jam 8.. dan parahnya, sekarang aku udah kangen sama dia :-(
yah itulah penyakit yang sering melanda orang pacaran adalah KANGEN..
Penyakit yang mana ingin bertemu dengan belahan hati (cieeeeeeeeeeeee... )
OH ya guys, sekedar ngasih tau lagi, setelah sekian lama gak posting, sekarang berat badanku jadi 85 kg.. (God damned!!)
jadi bisa di simpulkan, kalau kalian semua gak pengen gemuk, rajin-rajinlah posting!! (kesimpulan yang buruk...)
dan ngomong-ngomong lagi, hari ini adalah hari permulaanku untuk diet, semoga aku bisa dapet 73 atau 75 kg.. soalnya dengan tinggi 183 dan berat 85 kg, itu kurang ideal (kata pak dokter yang kemarin meriksa aku buat dapeting surat keterangan sehat.. )
thanks guys for reading.. :)
jangan lupa exercise supaya badan tetep sehat dan berat badan terjaga.. n keep posting! :)

Note:
- Miss you much EIT :-* (emoticon cium)
 buruan sarapan ya sayaang.. :)
gak usah takut gemuk, takut LAPER aja.. :)

postingan saat kuliah translation

7 Juni 2011

Seharusnya sekarang ini saya memperhatikan mereka yang mau presentasi di depan. Kelompok pertama dalam presentasi translation yagn beranggotakan beberapa ekor orang. Emi, Dina, Sani, Winda, Edi Kur (kembaran saya tapi KW 1000) dan Alvi. Mumpung lagi cepet nih internet jadi harus di manfaatin. Mau nerangin keadaan kelas yang dimana sekarang saya berada didalamya.
DISAMPING KIRI : ada si evi mustika yang lagi ngerjain tugas Language testing yang notabene harus di kerjain dirumah, bukan disini. Tapi setidaknya dia jauh lebih baik daripada saya karena saya sendiri belum ngerjain itu tugas.. hehehehe
berikut ini adalah gambar si evi yang lagi sibuk ngerjain tugas language testing :
nah, bisa di liat, kalau si evi emang lagi REPOT-REPOTnya, sedangkan mbak febri macak REPOT-REPOTnya, sedangkan si erna malah membuat dirinya nampak se-PENAMPAK-PENAMPAKANnya!
itu tadi adalah kejadian yang terjadi di samping kiri saya, sedangkan untuk disamping kanan saya, ada si yupi a.k.a YUDI PRIMA(ta) yang lagi sibuk juga ngerjain language TESTIS! bukan language TESTING!! hehehehehe
berikut ini adalah gambar si YUDI PRIMA(ta) yang lagi sibuk ngerjain LANGUAGE TESTIS! :-)
Ok! sekarang saatnya Q&A section dalam presentasi kali ini, saaatnya untuk bertanya supaya dapet nilai :)
thanks for reading ya guys! :-)

THE COMPARISON OF THE INTRINSIC ELEMENTS OF “WAITING FOR GODOT” AND “HAPPY DAYS” BY SAMUEL BECKETT

2 Juni 2011


 
CHAPTER 1
INTRODUCTION
A.  Background
Samuel Barclay Beckett was an Irish avant-garde writer, playwright, theatre director, and poet. He wrote both in English and French. Beckett is widely regarded as among the most influential writers of the 20th century. Strongly influenced by James Joyce, he is considered one of the last modernists. As an inspiration to many later writers, he is also sometimes considered one of the first postmodernists. He is one of the key writers in what Martin Esslin called the "Theatre of the Absurd". His work became increasingly minimalist in his later career. Beckett was awarded the 1969 Nobel Prize in Literature "for his writing, which—in new forms for the novel and drama—in the destitution of modern man acquires its elevation". He was elected Saoi of Aosdána in 1984.
One of the most well-known Beckett work is two act play titled “Waiting For Godot”. Waiting for godot is an absurdist play which is written by Samuel Beckett which tells about two characters that wait endlessly and in vain for someone named Godot to arrive. Waiting for godot is Beckett’s English translation of his own original version titled”En attendant Godot”.  The original version is written between 9 October 1948 and 29 January 1949. The first performance was on 5 January 1953 in the Théâtre de Babylone, Paris. It was directed by Roger Blin who also played as Pozzo in that performance.